TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani, menilai keturunan presiden pertama, Sukarno, pantas memimpin partai banteng. Menurut Puan, PDIP tak bisa dilepaskan dari kakeknya itu.
“Buat kami, ini bukan masalah harus atau tidak harus. Tapi memang kulturnya sebagai partai ideologis, yang asalnya dari PNI Bung Karno. Tanyakan pada rakyat PDIP. Kalau yang ditanya bukan rakyat PDIP, pantas saja jawabannya tidak sesuai dengan yang menjadi kultur partai,” kata Puan dalam wawancara khusus dengan Tempo di Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa 1 April 2015.
Mengenai peluangnya menggantikan ibunya, Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum PDIP, Puan mengaku enggan berandai-andai. Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar-Lembaga PDIP itu menyatakan sedang berkonsentrasi menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo. “Saya cuma bisa bilang amin, bismillah,” katanya.
Menurut Puan, kalaupun ia disebut sebagai calon penerus Megawati, proses tersebut tidak instan. Puan menyatakan ia telah berpengalaman sebagai Ketua Fraksi PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu yang memenangkan PDIP dan Jokowi. “Kerja saya dalam 15 tahun ini diapresiasilah, dan ada buktinya. Jangan mengatakan cuma karena cucunya Bung Karno dan anak Megawati, lalu anaknya Ketua MPR,” katanya.